K
(sebuah nama dari sebuah desa santri)
Selalu baik namamu didengar orang
Tak henti katanya engkau melafas doa
Tiap waktu tiap gerak kulihat kesantunanmu
dan masjidmu yang tak pernah sunyi
Desa santri tersebutlah itu
Bersih tanpa cacat menyebar dibawa angin
Tak seperti tempatku berpijak yang kini ternoda oleh gejolak dunia
Pernah kukenal seorang dari bumimu
Biasa saja, tak begitu agamis perangainya
Tapi tatkala mulai menggetarkan bibir
Nada-nada itu bak sihir, membuatku menangis
Dan semua kawan puakmu jua tiada beda,
cantik melantunkan ayat-ayat-Nya
Kenapa bisa
Apakah rahasia itu sedemikian hingga asmamu harum tak pernah layu
Bagaimana bisa kau cukupkan belajar Al Quran semasa sekolah dasar
dua masa seminggu menunggu mentari terbenam?
Aku ingin mengenalmu lebih
Agar puakku berjaya kembali, sepertimu .
Bersama menjadi mencusuar kejayaan Islam
Hingga orang-orang dahulu tak percaya bahwa kini desaku banyak berubah
Memang, masih ada kesolehan di puak ini.
Masih juga ada tetangga-tetangga yang berguru kapada orang kami
dan aku slalu menunggu untuk bisa bicara denganmu, kawanku..
Hak Cipta dilindungi UU !
Hak Cipta dilindungi UU !