Ahad,
26 April 2015
Alhamdulillahirobbil’alamiin.
Beribu syukur kuhaturkan kepada-Mu, Robb Pencipta Segalanya. Yeaah aku datang
lagi Muk, gumuk. Sudah lama sekali rindu ini menunggu. Pagi ini kupenuhi
janjiku untuk bersua denganmu.
Sudah
berubah.. tak lagi sama. Alam tak pernah diam. Kujemput dirimu yang berbeda
pagi ini. Mungkin karena aku lupa jalan setapak menuju puncakmu dan dulu memang
tak pernah menapaki panaromamu lewat parkiran kecil ini. Tambak-tambak udang
baru itu mengaburkan pandanganku akan eksotismu, Muk. Membuatku langsung marah
pada orang-orang baru yang tak tahu kebaikanmu. Ah tapi yang pasti, rinduku
sudah bertemu.
Gumuk
Pasir Parangtritis, kukenal sejak kelas X SMA sewaktu pelajaran Geografi, lalu
kujemput saat kelas XI lewat lomba outbond se-provinsi, lalu kurindu selalu.
Gumuk pasir atau dalam bahasa Inggris disebut dengan 'sanddunes' di dunia hanya
ada 2 (dua), yaitu di Jogja dan di Meksiko. Ah saya sudah lupa sejarah,
pembentukan, dan ukuran gumuk pasir di sebelah pantai selatan Jogja ini Sobat..
hehehe. Yang jelas, gumuk pasir ini bertipe barchant alias bulan sabit karena
bentuknya yang menyerupai bulan sabit.
Dulu
ketika SMA, saya datang bersama Ratna, Malik, Dedy, dan juga guru Geografiku
Pak Tariman. Hari ini saya hanya datang bersama adiku si Sholih. Karena si adik
udah capek, gagal deh historical walk-nya. Semoga besok bisa datang lalu
keliling gumuk pasir ini lagi. Buat teman-teman yang pernah kuajak ke sini,
maafin aku yaa, aku duluan.. :D
Ini nih kukasih foto-foto kami... ^_^
ini adikku |
yeah nyampe juga ke sini lagi |
mebuurr |
plosotan.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar