Selasa, 12 November 2013

tak tahu

Kawan, tak ada kata yang bisa kuungkapkan. Hanya satu kata: kau salah memahami!

Seumur-umur, saya itu tak pernah punya masalah sama yg namanya teman. Mgkn aku yang salah pilih teman, atau  kamu yang salah sudah menjadikanku teman.



Apapun yang akan terjadi, tangan kaki tubuh nanti akan bicara di akhirat.. tentang pertanggungjawaban dari setiap detik di dunia ini. Untuk itu, maafkanlah aku.




"Kusadari, kadang kulupa
Mungkin ini nafasku yang terakhir
Ampuni kurangnya syukurku
Maafkan kuragu kasih-Mu
Nanti, suatu hari
Saat duniaku usai berakhir
Di akhir hayat kumohon
Kau ridho padaku


Hari berganti
Kuyakin waktuku kian singkat
Tuhanku, biarku genggam dunia ini"

Tuntunku Kepada-Mu (lirik lagu Maher Zain)



Kusadari, engkau sanggup
Mengambil kembali karunia-Mu
Dan kucoba, selalu mengingat
Takkan sia-siakan segalanya
Karena, suatu hari
Semua akan tiada lagi
Dan di akhir hayat kumohon
Kau ridho padaku

Chorus:
Allah, Ya Allah
Tuntunku ’tuk tiba di Jannah-Mu
Ya Allah, Ya Allah
Jangan jauh dariku kudamba cahaya-Mu
Bersamamu kuingin dekat
Dekat dengan-Mu sepanjang usia
Ya Allah, Oh Allah!
Dampingi langkahku

Kusadari, kadang kulupa
Mungkin ini nafasku yang terakhir
Ampuni kurangnya syukurku
Maafkan kuragu kasih-Mu
Nanti, suatu hari
Saat duniaku usai berakhir
Di akhir hayat kumohon
Kau ridho padaku

CHORUS
Hari berganti
Kuyakin waktuku kian singkat
Tuhanku, biarku genggam dunia ini
Tanpa mencintainya
Karena ku kan segera pergi
Karena ku kan segera pergi

CHORUS (x3)
Tuntunlah aku
Setiap langkahku

Jabatku untukmu

hari ini tiba-tiba kelabu
seakan sang surya tak mau membagi seberkas cahyanya.
angin pun marah,
tak memberi kesempatan tuk satu saja melangkah.
aku membisu, menahan segenap napas semampuku.
namun, gelisahku malah memuncak,
dikejar sang hitam.

dia si bidadari mengubah air mukanya,
menjadi merah
seperti badai langit senja
mengoyak-oyak, membawa parang, dengan tameng jarum jam yang akan dipatahkannya
mataku berair, sangat sembab.

dia sudah memberi emas padaku, tak jua mampu aku memberinya gandum
dia, yang pernah mendekatkanku pada-Nya pun pernah mengajakku menengok neraka

Jabatku untukmu,
bunuh saja aku.

biar langit usai memaafkanku
tak mampu lagi melihatmu
atau bahkan biarkan saja kita bertemu lagi di akhirat saja,
biar tak kubuat lagi nila dalam susu belangamu.

akankah masih ada maaf untukku, kawanku
kawan yang jua akan ditanyai di mati nanti

aku tak kuat lagi menemuimu karena tak mampu lagi topeng ini menutupi salahku.



11-11-13 senin