Rabu, 29 April 2015

Silaturahim Sore


Done! Alhamdulilahirobbil’alamiin. Thankyou my friends, this’s great day!

Sasa, Lita, Faat, Adi babe, Kiki, makasih. Kita jalan-jalan sore ini. Menyusuri Pengasih bagian atas. Sore yang cantik. Sore yang menggetarkan, sebab silaturahim kali ini penuh makna: arti bersyukur, kekuatan aqidah untuk tak kan menyerah, dan anak-anak yatim piatu dhuafa yang penuh semangat menyongsong masa depan.

Tanah tempat ini konon dulu banyak digunakan untuk maksiat. Sang pemilik bangkrut, lalu tanah dilelang oleh sebuah bank. Lalu diwakafkan dengan mencari pengelola wakafnya. Akhirnya jadilah tempat ini, rumah tahfidz sekaligus panti asuhan. Tempat sejuk di Menoreh. Tempat dimana untuk ke sekolah harus turun 10 km dan untuk belanja ke warung jaraknya 4 km. Tempat dimana jaraknya hanya 15 menit dari Kalibiru. Semoga teman-teman di sini dapat menjadi penghafal Al-Quran yang bermanfaat ilmunya serta dapat menjadi orang yang sukses dan selalu lurus di jalan Allah.
silaturahim kami ditutup dengan sesi foto bersama
Besar harapan kami, semoga kami pun kelak dapat silaturahim kembali ke tempat ini. Love you, guys!
 

Kulon Progo, Rabu sore, 29 April 2015

Selasa, 28 April 2015

Nostalgia Gumuk Pasir


Ahad, 26 April 2015
Alhamdulillahirobbil’alamiin. Beribu syukur kuhaturkan kepada-Mu, Robb Pencipta Segalanya. Yeaah aku datang lagi Muk, gumuk. Sudah lama sekali rindu ini menunggu. Pagi ini kupenuhi janjiku untuk bersua denganmu.


Sudah berubah.. tak lagi sama. Alam tak pernah diam. Kujemput dirimu yang berbeda pagi ini. Mungkin karena aku lupa jalan setapak menuju puncakmu dan dulu memang tak pernah menapaki panaromamu lewat parkiran kecil ini. Tambak-tambak udang baru itu mengaburkan pandanganku akan eksotismu, Muk. Membuatku langsung marah pada orang-orang baru yang tak tahu kebaikanmu. Ah tapi yang pasti, rinduku sudah bertemu.


Gumuk Pasir Parangtritis, kukenal sejak kelas X SMA sewaktu pelajaran Geografi, lalu kujemput saat kelas XI lewat lomba outbond se-provinsi, lalu kurindu selalu. Gumuk pasir atau dalam bahasa Inggris disebut dengan 'sanddunes' di dunia hanya ada 2 (dua), yaitu di Jogja dan di Meksiko. Ah saya sudah lupa sejarah, pembentukan, dan ukuran gumuk pasir di sebelah pantai selatan Jogja ini Sobat.. hehehe. Yang jelas, gumuk pasir ini bertipe barchant alias bulan sabit karena bentuknya yang menyerupai bulan sabit.


Dulu ketika SMA, saya datang bersama Ratna, Malik, Dedy, dan juga guru Geografiku Pak Tariman. Hari ini saya hanya datang bersama adiku si Sholih. Karena si adik udah capek, gagal deh historical walk-nya. Semoga besok bisa datang lalu keliling gumuk pasir ini lagi. Buat teman-teman yang pernah kuajak ke sini, maafin aku yaa, aku duluan.. :D

Ini nih kukasih foto-foto kami... ^_^
ini adikku

yeah nyampe juga ke sini lagi















mebuurr















plosotan..

Senin, 27 April 2015

Pengajian PAKM di Sumberan



Pengajian PAKM Ahad, 12 April 2015 di kompleks Masjid Al- Ittihad Sumberan

Jam 7.00 WIB sudah terdengar lagu-lagu Islami dari pengeras masjid dusunku, tanda panggilan bahwa akan ada acara pagi ini. “Pengumuman. Diumumkan kepada santriwan-santriwati yang akan mengikuti pengajian agar segera berkumpul di masjid.” Tak lama setelah itu, bring..brengg..ngooooong… dua mobil diikuti bberapa motor sudah melaju meninggalkan masjid..melewati rumahku… melau pelan-pelan suara makin hilang. Ah aku telat lagi. Dengan semangat super, kukejar mreka dengan motor SupraX merahku.. ngrreenggg… oooong… akhirnya bisa nyusul juga.. hahaha.

Ya pagi ini kami menuju acara pengajian akbar untuk anak-anak se-Kecamatan Moyudan. Kali ini pengajiannya di Dusun Sumberan, Sumberagung. Tak terlalu jauh dari dusun kami tercinta, 20 menitan lah. Sepertinya yang ikut pengajian bakal banyak ini nanti.
Sesampainya di lokasi pengajian sudah banyak kendaraan yang parkir. Dan betul, subhanallah, banyak sekali anak-anak yang datang di pengajian kali ini. Faktor sudah terlalu lama tidak ada pengajian PAKM mungkin yang mendorong minat anak-anak TPA se-Moyudan untuk hadir pagi ini.

Tema pengajian hari ini adalah GGS (Generasi Gelem Sholat). Selain karena lag booming istilah ‘GGS’, tema ini dipilih agar nanti generasi penerus alias anak-anak engajian saat ini dapat terus gelem sholat, dapat menjadi generasi yang gelem sholat, seperti bunyi Ikrar Santri nomor wahid: “Rajin Sholat Sepanjang Hayat.” Aamiin, semoga kita dan generasi penerus kita akan rajin sholat sepanjang hayat. Secara, sholat adalah tiang agama. Jika sholat kita bagus, bagus pula timbangan amal yang lain, dan sebaliknya.


Sobat, ini adalah foto-foto dokumentasi saat pengajian kemarin. Semoga sejenak dapat untuk mengenang masa-masa kecil kita yang barangkali dulu kita malah lebih rajin beribadah daripada sekarang dan dulu kita pernah jadi orang yang tak pernah mengeluh and selalu semangat, gak kayak sekarang. Hehehehe.. Ayo SEMANGAT sobat!
ribuan peserta: anak-anak & pendamping








sambutan Pak Abdullah Effendi

doorprize... rebutaaan













pentas seni... nari

 
Ustadz Andi... yg ngisi pengajian hari ini
pulang ke Betakan

Sabtu, 25 April 2015

Tulisanmu Menginspirasiku


“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” 
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah.) 

Alangkah senangnya apabila kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang sekitar.  Orang yang ikhlas berbuat baik, hanya akan mengharap ridho Allah dalam setiap perbuatannya. Begitu pula dalam berbuat kebajikan, orang itu tak akan berpikir panjang kepada siapa manfaat yang akan ia berikan, bahkan ia pun mungkin tidak tahu betapa bermanfaatnya perbuatan baiknya tersebut bagi orang lain.

Alhamdulillahirobbil'alamin, saya pernah berteman dengan seorang yang spesial. Teman itu sangat spesial bagiku. Kenapa? karena dengan membaca postingan-postingannya, saya dapat meng-upgrade semangat, semangat untuk berbuat baik, semangat untuk kembali belajar, semangat untuk mewujudkan mimpi masa depan!

Ia adalah temanku sewaktu SMP, the next Indonesian volcanologits, aamiin.
Dulu ia adalah salah satu dari dua orang yang pertama-tama kukenal sebagai teman sekelas. Rumahnya tak jauh dari rumahku. Dulu ayahnya sering sekali berkunjung ke tetangga belakang rumahku. Dia anak yang pandai, kalau gak salah dulu nilai UNas-nya nomor 3 terbaik sesekolahku.
Seiring waktu berjalan, dia melanjutnya di SMA terbaik di provinsiku. Kelas internasional! Ada hal bodoh saat itu: saya sempet pinjem buku-buku sekolahnya! Memalukan sekali.
Dia sukses berprestasi, ikut olim juga. Lalu akhirnya ia masuk kuliah ke kampusnya Bung Karno buat mempelajari ilmu bumi. Sekarang ia sudah lulus. Pernah pulang ke Jogja, tapi saya tak pernah lagi berjumpa. Sekarang ia sudah balik lagi ke Bandung untuk riset lalu menyiapkan S2-nya ke Jepang.

Lalu kenapa saya menceritakannya di postinagnku kali ini? Ya, karena tulisan-tulisannya di blog.
Tulisannya telah menyemangatiku. Mungkin manfaat ini tak hanya bagiku, tetapi juga semua orang yang membaca, terutama orang-orang yang pernah kenal dengannya.
Ya, manfaat itu bisa dirasakan semua orang, tanpa orang yang memberi manfaat tahu bahwa apa yang ditulisnya telah bermanfaat bagi banyak orang.

Saya jadi ingat bahwa salah satu orang yang akan mendapat naungan-Nya di hari yang tidak ada naungan adalah orang yang bersedekah dimana tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan oleh tangan kanannya. Subhanallah. Marilah kita sama-sama belajar jadi orang yang bermanfaat!

Win, terima kasih atas semuanya, tulisanmu sungguh luar biasa.
Semoga engkau dan keluargamu baik-baik saja seterusnya.
Semoga kita dapat bersua kembali di masa depan.
ini teman yang kumaksud.. jos, lanjutkan inspirasimu


Betakan, 25 April 2015