Rabu, 24 September 2014

andai

Urip iku mung mampir ngombe.

Hidup ini hanya sebentar. Tak pernah kita tahu sampai kapan kita akan diberi hidup. Semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, aamiin.

Postinganku kali ini hanya ingin sekadar mengingatkan diri sendiri bahwa hidup di dunia ini hanya sangat sangat sebentar. Ada hidup di akhirat, hidup yang abadi. Hidup di dunia hanyalah untuk mengumpulkan bekal untuk dapat hidup bahagia di akhirat.

Yuuk ingat lagi rukun Islam.
Rukun Islam ada 5, yaitu:
1. Syahadat
2. Sholat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji
 Sedangkan Rukun Iman ada 6, yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada nabi dan rosul
5. Iman kepada hari qiyamat
6. Iman kepada qodo' dan qodar.

Sobat blogger tentu sudah sangat hafal yaa. Hafal belum tentu sudah mengamalkan. Betul? Yuuk saling mengingatkan agar kita semua tergolong orang yang bertaqwa.

"Innashsholaati wanusukii wamahyaayaa wamamaati lillaahi robbil 'aalamiin"
Sobat tentu sudah tahu ayat ini.
Nah tolong kasih saran kepadaku Sobat... Bagaimana caranya keluar dari sistem di mana dalam sistem itu selalu diadakan dosa untuk berjalannya urusan? Tolong bantu aku sobat.

Andai ada kesempatan, aku akan lebih memilih ikut perang melawan Israel di Gaza saja biar bisa syahid, daripada harus mengikuti sistem yang sudah jelas sangat bertentangan dengan keyakinan agamaku ini.

Yaa Robb, Engkaulah Pembuat Skenario Hidup Yang Terbaik, kuatkan imanku, aku mohon pertolongan-Mu.

Kamis, 18 September 2014

Curhat yang Tertunda

Aku tak pernah mengira, curhatanku kali ini akhirnya tersampaikan juga. Alhamdulillahirobbil'alamin..
Tanggal 18 September. Entah mengapa, tapi tanggal ini begitu terasa istimewa bagiku. Memang sih, hari ini adalah hari ulang tahun salah satu temanku dan salah satu dosenku [red: Bu Septi and Asdi Kemin]. But, the day is so special, that's it. Dan hari ini, seperti bintang di antara hujan, akhirnya aku bisa curhat juga dengan orang yang cukup kuhormati hampir di seluruh waktuku kuliah kemarin, menyegarkanku di ujung hari ini, hari-hari yang membingungkanku.

Siapa beliau?

Ya, aku kenal beliau sejak semester 3. Sejak beliau mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara. Waktu itu beliau sedang hamil sehingga hanya sampai UTS saja beliau mengajar. Setelah itu aku tak melihatnya lagi. Memasuki semester 3.. yeah, aku bertemu beliau lagi di mata kuliah Politik Ketatanegaraan. 
Awal semester ganjil, bulan 'ber2-an', itu artinya it's time to PKM. Saat itu istilah PKM sudah tak asing bagiku. PKM itu Program Kreativitas Mahasiswa, ajang kompetisi penelitian yang diadakan Dikti tiap tahun, alias agenda rutin. Tidak asing, ya karena dulu saat semester satu, aku sama temenku, Gunadi, pernah ikut sosialisasi tentang PKM di ruang sidang FH. Meskipun tidak asing, saat awal semester 3 itu aku masih belum tahu harus bagaimana untuk berkompetisi di PKM tersebut. Alhasil, suatu hari di akhir kuliah, aku dipanggil dosen saya itu untuk diajak gabung bareng di tim PKM yang dibimbingnya. Aku jawab, "insya Allah, ya".
Tak kusangka, pertemuan tersebut menjadi awal banyak ceritaku di kampus itu. Menjadi kunci pintu dunia kampusku yang belum lama kusenangi waktu itu.
As far as, semester 3 aku ikut PKM dengan dosen pembimbingnya adalah beliau. Memasuki semester 4, aku masuk Lab Hukum. Melalui mas yoni 'adi', sidikit kutahu tentang lab saat ikut PKM. Setelah mas dwi dapet kerja di bank, aku disuruh membantu beliau di PK2P. Banyak yang kudapat dari lembaga tersebut.
Beliau telah mengenalkanku, mengakrabkanku dengan yang namanya 'penelitian', sampai aku jatuh cinta pada 'penelitian'. Banyak kegiatan fakultas pula yang aku ikut berpartisipasi. Aku rasa, masa kuliah adalah masa sekolah terbaikku, dimana aku merasa sangat nyaman, merasa sangat dihargai, merasa bisa menjadi diri sendiri, meskipun di awal kuliah ragu-ragu itu masih ada.
Aku sangat senang hari ini bisa curhat dengan beliau, meskipun hanya lewat pesan WA.
Ini adalah beberapa momen bersama beliau..
Hehehe berhubung foto tanggal 18 September 2012 dulu lagi 'ngilang', maaf yee aku kasih yang ini aja sementara. Ini foto family day FH UMY bro.

Hehe kalo ini,anak-anak yang tiba-tiba membelah perjalanan family day kami.. #gaknyambungyaa.. yaudahlah. :D
hehe kalo ini lg pada istirahat n bagi-bagi hadiah.. asyiiiik hadiahe iso dituker hlo nek gak mau.. :D :))))

Wah maaf yee fotone urung ketemu je.









Pokoke banyak deh ikutan acara fakultas dulu..

Hmm.. kembali ke cerita yaa..

Fakta tentang beliau

Ini sedikit fakta tentang beliau:
1. seorang ibu. [ya jelaslah, kan udah cerita tadi]
2. suka benget dengan penelitian dan pengabdian masyarakat n sering lolos didanai untuk itu.
3. tegas.
4. profesional dalam ngasih nilai [ini sangat berlaku meskipun kalian sangat 'dekat' dengan beliau]
5. aslinya wirobrajan.
6. baik hati bangeets.
7. sering puasa sunnah (senin-kamis).
8. punya suami yang juga seorang dosen.
9. pernah kerjasama dalam pembuatan naskah akademik dan raperda-nya.

Heehee jangan marah yaa Bu saya cerita di dunia maya. Pokoke terima kasih bgt deh Bu sudah menjadi 'ibu', 'guru', dan 'pembimbing' saya selama hampir seluruh masaku kuliah kemarin. Saya harap Ibu akan selalu menjadi dosen saya sampai kapanpun. :))

nah ini baru bener.. ini saat pengabdian IbM ..:))

Kamis, 11 September 2014

Abu-abu

Sudah menjadi ketetapan bahwa umur, rejeki, dan jodoh setiap manusia merupakan hak prerogatif Tuhan Yang Maha Pencipta. Terserah Allah Swt yang mengatur sampai kapan hidup kita, sampai sekaya apa kita, sampai secantik/seganteng apa jodoh kita.
Bahagia atau Sengsara?
Kita tak pernah tahu umur kita berapa lama. Tapi kita setidaknya harus menikmati jatah umur kita sehari-hari. Misal kita bekerja dari jam setengah 8 sampai jam 5. Jika waktu bekerja itu kita anggap waktu yang sengsara alias kurang membahagiakan, maka nikmatilah sisa waktumu dari jam 6 petang sampai jam 6 esok harinya untuk bahagia.
Apa sih 'bahagia' itu? Bahagia adalah ketika kita mampu menjadi diri sendiri, senang melakukan apa yang sedang kita kerjakan, apa yang sedang kita pikirkan. Bahagia itu ekuivalen dengan kemenangan. Kemenangan itu akan ada saat diri kita memenangkan hati atas segala yang terjadi pada setiap waktu yang beranjak.
Ketika kita sedang memasuki dunia atau tempat atau apapun yang belum jelas benar tidaknya, bahagia tidaknya, alias 'abu-abu', maka yang perlu kita lakukan hanyalah banyak-banyak mengingat-Nya. Cukup itu saja. Semoga jika jalan itu adalah yang terbaik untuk hidup kita di akhirat, maka semoga Allah memudahkan kita menyesuaikan dan mengembangkan diri di situ, akan tetapi apabila jalan itu merupakan jalan sesat, yang menyesatkan akhirat kita, maka semoga Allah segera memberi kita petunjuk dan kekuatan untuk segera mampu melangkah pergi meninggalkan jalan itu dan segera dapat berjalan di jalan yang baik & benar untuk akhirat kita, aamiin. Semoga saja kita segera keluar dari zona abu-abu, dan memasuki putih yang menentramkan.

Geografi dan Aku

Geografi.. istilah yang kukenal sejak SMP, kucinta pada SMA, dan setia menemani nuraniku hingga saat ini. Geografi-lah yang sering sukses membuatku lumpuh kegirangan sekaligus menenangkanku saat kegalauan memenjaraku. Ya, alam, ciptakan Tuhan Yang Maha Indah inilah yang selalu menjadi embun menentramkan hatiku. Alhamdulillahirobbil'alamin, terima kasih Ya Allah aku lahir dan hidup di negeri yang luar biasa indah ini, negeri ribuan pulau, Indonesiaku, meskipun aku jarang sekali menjamah pesonamu. Aku dan Geografi seperti anak dan ibu, seperti mobil dan garasi, kemanapun kaki melangkah, akan tetap kembali ke rumah, ya, rumah kenyamanan hatiku.
Ada banyak ceritaku dengan Geografi. Banyak juga yang sudah dibawa angin karena tak sempat tertuliskan, hanya tertulis dalam penggalan-penggalan kalimat dalam jutaan anganku.

Rabu, 03 September 2014

“Pocapan ingkang Barokah”



            Assalamu’alaikum wr.wb.
            Alhamdulillahirobbil’alamin.
Para Bapa, para Ibu, saha sedaya jamaah pengaosan ingkang dipun mulyaaken dening Allah. Langkung rumiyin mangga kita tansah ngraos syukur dhumateng ngarsanipun Gusti Allah ingkang tansah paring rahmat, hidayah, saha nikmat dhateng kita sami saengga kita saget ngrawuhi pengaosan punika. Sholawat saha salam mugi tansah katetepna dhumateng junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw, kluarganipun, para sahabat, lan para sedherekipun, kalebet kita sedaya punika ngantos dumugi akhire jaman, aamiin.
Jamaah pengaosan ingkang dipun rahmati Allah. Ing wekdal punika kula badhe ngaturaken bab “Pocapan ingkang Barokah”. Kita sedaya mangertos bilih salah satunggalipun nikmat Allah dhateng kawulanipun inggih punika nikmat lisan. Lisan punika sanajan alit wujudipun, nanging ageng tumusipun tumrap sae lan awosipun manungsa. Kanthi lisan tiyang saget nglairaken punapa ingkang dipun kajengaken, kanthi lisan tiyang saget sami sesambetan, weling-wineling kesalahn. Ananging, kedah dipun emut bilih jalaran saking lisan ugi saget muwuhaken bebaya lan kacilakan ingkang ageng.
Awisan-awisan ing Islam kadosta tembung ingkang muspra, wicara dora, palsu, nyebar gossip, nyatur ala, adu-adu, lan sanesipun. Tiyang ingkang wicara sae, manfaat, badhe manggih pituwas kesaenan. Dene tiyang ingkang wicara awon, kufur, goroh, fitnah, temtu kemawon ugi badhe manggih pituwas awon, kalebet dosa ingkang njalari dukanipun Allah.
Rosulullah Saw ngendika miturut hadits riwayat Ahmad, “Ora bakal lempeng imane sawenehing wong saengga lempeng atine, lan ora bakal lempeng atine saengga lempeng lisane. Lan sawenehing wong ora lumebu suwarga menawa tangane ora ngrasa tentrem saka alane lisane.”
Paedahipun pocapan ingkang sae, antawisipun:
1.      Nuwuhaken kasaenan, lan tiyang ingkang ngucapaken pikantuk ampunan.
2.      Wicara ingkang sae langkung utami katimbang sedhekah ingkang dipun kantheni pocapan awon.
Allah paring dhawuh ing Surah Al-Baqoroh ayat 263 ingkang artosipun, “Tetembungan kang becik lan ngemu pangapura, luwih becik katimbang sedhekah kang dikantheni sabarang kang gawe lara atine kang nampa. Allah Maha Sugih lan Maha Nyukupi.”
3.      Wicara ingkang sae kangge sarono mlebet suwarga.
4.      Wicara ingkang sae ndhatengaken ridhaning Allah.
5.      Wicara ingkang sae mujudaken pratandha tiyang muslim.
Jamaah ingkang minulya. Mekaten ingkang saget kula aturaken. Mugi-mugi wonten manfaatipun lan mugi-mugi Allah tansah paring ridha dening sedaya amal ibadah kita, aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.


#SESORAH