Naskah Lomba Upacara 2008
SMA Negeri 1 Godean
Tema: Semangat Kebhinnekaan Dalam Sumpah Pemuda.
SMA Negeri 1 Godean
Tema: Semangat Kebhinnekaan Dalam Sumpah Pemuda.
Bunga – bunga di taman Indonesia masih mekar memancarkan keindahan.
Namun, seribu pupuk yang menemani jarum jam kehidupan
memaksa sang bunga saling berebut keharuman.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih menjadi bangsa yang merdeka. Perkenankanlah saya menyampaikan sedikit uraian mengenai ke – Bhinneka Tunggal Ika – an Indonesia.
Hadirin yang berbahagia. Para pendiri sejumlah negara-bangsa menyadari dan mensyukuri keberagaman sebagai anugerah illahi. Mereka lalu menjadikan semboyan resmi negaranya. Misal, di Amerika serikat ada “E Pluribus Umum” yang berarti dari yang banyak muncullah yang satu, di Argentina ada “En Union y Libertad” atau dalam persatuan dan kemerdekaan, sementara Malaysia punya “Bersekutu Bertambah Maju”. Bangsa Indonesia pun memiliki “Bhinneka Tunggal Ika”, malah semboyan itu ada sejak abad 14. Semboyan itu diwariskan dari kakawin Sotasoma karangan Mpu Tantular.
Saudara – saudara. Mensyukuri keberagaman berakar pada keyakinan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan, meskipun keberagaman dapat memicu ketegangan dan konflik. Menunggalkan keberagaman dengan kesatuan memperlihatkan optimisme dan paradigma positif. Keberagaman yang didasari dan dikelola secara cerdas dan arif, akan menjadikan manfaat dan berkah. Perbedaan dan keberagaman tidak dipandang sebagai ancaman, tetapi harus dipahami secara positif sebagai berkah. Perbedaan dan keberagaman merupakan potensi untuk bersinergi mewujudkan cita – cita bersama menuju kesempurnaan.
Hadirin harapan bangsa. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 didasari paradigma yang positif itu. Para tokoh pemuda berkeyakinan bahwa Indonesia adalah taman bagi bunga – bunga etnis dan budaya yang mekar beraneka warna memancarkan keindahan. Semangat Bhinneka Tunggal Ika mengendap dalam jiwa pemuda dan direalisasikan dengan menggalang persatuan bangsa. Walaupun waktu itu banyak organisasi kedaerahan, seperti Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Vereeniging voor Ambonsche Studeerenden, Jong Minahasa, Jong Islamietan Bond, dan Jong Bataks Bond, namun mereka dapat bekerjasama dan menggalang persatuan nasional.
Realisasi menggalang persatuan pemuda tersebut sebenarnya telah dilakukan sebelum Kongres Pemuda II dilaksanakan. Terbukti waktu itu Boedi Oetomo tidak dapat digertak dan ditakut – takuti. Malahan mengeluarka pernyatan menentang dan memprotes pidato Gubernur Jenderal De Graeff. Boedi Oetomo mengajak supaya kita tetap kompak, jangan mau digolongkan ke dalam kelompok “sehat” dan “jahat”. Kesemuanya itu menunjukkan, betapa pun berat keadaannya, tetapi tetap terdapat iklim persatuan. Pukulan – pukulan dari pemerintah Hindia Belanda, ternyata telah mendpat jawaban positif dari kalangan bangsa kita, baik angkatan tua maupun angkatan mudanya.
Saudara – saudara. Yang dicita – citaka dari Sumpah pemuda adalah persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia bukan sekali – kali suatu tong kosong, melainkan suatu rumah yang memakai tiang yang seteguh – teguhnya. Faktor – faktor yang menyebabkan dapat tercapainya persatuan Indonesia itu terletak pada perkara – perkara: sejarah, pendidikan, bahasa, hukum, dan kemauan. Semangat Bhinneka Tunggal Ika juga terintegrasi dalam sila – sila Pancasila, baik secara simbolis maupun ide. Jadi, sumpah pemuda merupakan warisan founding fathers untuk mengelola keberagaman dalam taman Indonesia.Sumpah Pemuda adalah tonggak kesadaran tentang keberagaman Indonesia. Lalu pancasila menjadi Philosophischegrondslag (dasar filosofi) dan Weltanschauung (dasar negara) sebagai pemandu mengelola keberagaman Indonesia.
Hadirin penerus perjuangan. Di usia 80 tahun Sumpah Pemuda dan 100 tahun Kebangkitan Nasional, semangat kepedulian dan keberpihakan yang masih menyala patut kita syukuri. Walaupun kita juga tetap prihatin karena tindakan antinasionalisme berupa korupsi, pembalakan liar, mencari untung dengan mengorbankan sesama, dan radikalisme agama terus terjadi. Meskipun sulit, kita sebagai penerus perjuangan bangsa harus tetap merawat keberagaman Indonesia dan selalu menjaga dan merealisasikan semboyan kita, Bhinneka Tunggal Ika, dalam segala situasi untuk melaksanakan pambangunan nasional yang dicita – citakan.
Wahai pemuda Indonesia, tanah air dan bangsa kita tlah memanggil. Ayo bangun! Jadilah pemuda yang tegak di muka. Hina tabiat pemuda yang bekerja setengah sampai, tiada kehormatan bangsa lain kepada pemuda yang tiada tahu akan bangsa dan tumpah darahnya!! Hidup persatuan! Semangat!! Semangat!! Semangat!! Kobarkan semangat pemuda! Merdeka!!!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.