Dong Son
1) Pengertian
Kebudayaan zaman perunggu yang berkembang di Vietnam dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada sekitar tahun 1000 SM – 15 M. Mulai berkembang di Indonesia pada masa peralihan pada periode Megalithikum yang kemudian dikenal sebagai kebudayaan perunggu. Kebudayaan Dong Son dinyatakan merupakan hasik karya bangsa Austronesia, terutama yang menetap di Pasifik Annam. Kebudayaan Dong Son yang berkembang yang berkembang di situs Dong Son ternyata juga ditemukan karya – karya budaya yang diinspirasikan oleh kebudayaan tersebut yang berada di bagian selatan semenanjung Indochina (Samrong, Bat tambang di Kamboja) hingga Semenanjung Melayu (Sungai Tembeling di Pahang dan Klang di Selangor) dan Indonesia.
2) Asal Mula
Kesamaan corak hiasan sdan bahan – bahan yang dipergunakan untuk membuat benda – benda logam yang ditemukan di kepulauan Indonesia, misalnya nekara, menunjukkan pengaruh kuat dari tempat – tempat pembuatan benda – benda perunggu di daerah Dong Son, Vietnam Utara. Tipe nekara yang ditemukan di Indonesia hampir semua sama dengan corak itu, seperti memiliki lajur hiasan mendatar bergambar manusia, hewan, dan pola geometris. Hal itu menunjukkan bahwa zaman perunggu Indonesia mendapat pengaruh terkuat dari Vietnam, bukan India atau Cina, dan bahwa kebudayaan Dong Son berasal dari Dong Son, Vietnam Utara.
3) Bentuk
Benda – benda yang ditemukan mencakup alat –alat rumah tangga (mangkuk dan ember kecil), miniatur nekara dan genta, kapak corong, cangkul bercorong, mata panah atau mata tombak bertangkai/bercorong, belati bentuk antropomorfis, gelang, timang, dan ikat pinggang. Cara pembuatan dengan teknik cetak lillin hilang, yaitu dengan membuat bentuk lilin, kemudian lilin itu dibalut dengan tanah liat dan dibakar hingga terdapat lubang pada tanah liat tersebut. Lalu pada cetakan dituangkan cairan logam dan sesudah dingin tanah liat dipecah, dan jadilah benda logam.
4) Penyebaran di Indonesia
Budaya ini sangat berpengaruh bagi perkembangan budaya perunggu Indonesia. Benda – benda bercorak Dong Son ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Selatan. Contohnya: nekara makalaman (Sangean, dekat Sumbawa) dengan hiasan gambar orang berpakaian seragam menyerupai pakaian dinasti Han, memilikai hiasan lajur mendatar bergambar kijang dan adegan perburuan macan; nekara dari Pulau Selayar (Sulawesi Selatan) bergambar gajah dan burung merak. Seluruh hiasan pada nekara tidak dikenali bangsa Indonesia. Menurut para ahli, tidak mungkin nekara – nekara itu dibuat di tempat penemuan.
-Tugas Sejarah SMAGO 2008-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar