Surat buat sahabatku
Teman, apa kabar? Sudah lama tak kulihat senyum teduhmu...
Ada apa, Teman? Satu menit lalu kau palingkan muka dariku.
Angin menghempuskan dingin di malamku
'Semua Tentang Kita 'mengalun lambat dari sebuah radio usang di sudut kamar itu
Bukankah manusia diciptakan untuk saling mengenal?
Teman, engkau berhasil membuatku menahan napas...!
Sebuah gambar sketsa meminta diperhatikan
Aku ingat, itu salinan buatmu
Dapat kudengar gemercik air di belakang cadikmu
Kutahu batu-batu besar itu melihatmu.
Ah, itu hanya sebuah gambar!
Kini kau di mana?
Tak kutahu lagi leluconmu
Tak kudengar lagi cerita-ceritamu.
Aku masih ingat hari lahirmu
Biar kuminta pak pos menemuimu
Tapi, tak kutahu tempatmu berdiam...
Suara mesin ketik rumah tetangga
Kutahu ia tak banyak tidur
Biar menemaniku malam ini, menuliskan surat buatmu.
Teman, ingat Jogja?
Ataukah sudah nyaman dengan kebisingan Jakarta, bila kau di ibukota?
Atau kau sudah puas dengan big car dan lobang-lobang raksasa Newmont?
Ataukah dimanapun kau tak bisa lagi bila tak membuat berita acara sidang?
Biar kubuatkan Tugu Jogja untukmu.
Agar kau ingat lagi langkah kakiku.
Sleman, 27-2-2-13
Istirahatlah sejenak, Teman.. Buat sekedar membaca suratku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar