Minggu, 16 Juni 2013

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM TURKI

Pembaharua Islam di Turki terbagi menjadi, berberapa fase, yakni masa Sultan Mahmud II, Tanzimah, zaman Usmani Muda, zaman Turki Muda, dan masa Mustafa Kemal. Di samping itu ada tiga aliran yang berkembang dalam pembaharuan Islam di Turki, yakni Barat (modern), Islam, dan Nasionalis.


I.       SULTAN MAHMUD II
Pembaharuan di Kerajaan Turki Usmani abad ke-19 dipelopori Sultan Mahmud II. Sultan ini secara radikal memulai gerakannya merombak struktur pengelolaan kenegaraan antara eksekutif dan yudikatif. Di bidang hukum, ia memilih antara urusan hukum Islam dan hukum Barat (sekuler). Selain pembaharuan di bidang militer, ia juga merubah kurikulum pendidikan menjadi lebih sesuai dengan materi-materi bacaan dari Barat. Banyak pelajar yang atas perintahnya dikirim untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi ke Eropa.
Di awal kesultanannya ia disibukkan dengan perang dengan Rusia dan menundukkan daerah yang punya otonomi besar. Tahun 1826 ia membentuk korp tentara baru yang diasuh pelatih-pelatih yang dikirim Muhammad Ali Pasya dari Mesir dan menjauhi pemakaian pelatih Eropa atau Kristen. Perwira tinggi Yeniseri setuju pembentukan korp baru itu, tetapi perwira bawahan menolak. Dengan mendapat restu dari Mufti Besar Kerajaan Usmani, Sultan memerintahkan menyerang Yeniseri. Akhirnya sekitar seribu Yeniseri mati terbunuh. Tempat-tempat berkumpul dihancurkan dan penyokong dari golongan sipil ditangkap. Tarekat Bektasyi, sebagai tarekat yang banyak mempunyai anggota dari kalangan Yeniseri dibubarkan. Kemudian Yeniseri dihapuskan. Dengan hilangnya Yeniseri, golongan ulama yang anti pembaharuan menjadi lemah kekuatannya. Perubahan-perubahan yang dilakukan Sultan Mahmud II:
1.      Tradisi aristokrasi, yang menganggap sultan tidak pantas bergaul dengan rakyat, dilanggar. Ia mengambil sikap demikratis dengan selalu muncul untuk berbicara atau menggunting pita pada upacara resmi dan membiasakan menteri dan pembesar Negara lainnya untuk duduk bersama jika datang menghadap. Pakaian pembesar ditukar yang lebih sederhana. Tanda-tanda kebesaran hilang. Meganjurkan rakyat menukar pakaian tradisional dengan pakaian Barat sehingga menghilangkan perbedaan status sosial pada pakaian tradisional.
2.      Kekuasaan Pasya atau Gubernur untuk menjatuhkan hukuman mati dengan isyarat tangan  ia hapuskan. Hukuman bunuh hanya dikeluarkan oleh hakim. Penyitaan Negara terhadap harta orang yang dibuang atau dihukum mati juga ditiadakan. Kekuasaan kepala feudal untuk mengangkat pengganti sekehendak hati dihapuskan.
3.      Menghapuskan kedudukan Sadrazam (wakil Sultan untuk urusan pemerintahan) dengan mengadakan jabatan Perdana Menteri yang membawahi Menteri-menteri untuk Dalam Negeri, Luar Negeri, Keuangan, dan Pendidikan. Departemennya bersifat semi otonom. PM menghubungkan para Menteri dengan Sultan.
4.      Kekuasaan judikatif yang semula berada di tangan Sadrazam dipindahkan ke tangan Syaikh Al-Islam (wakil Sultan untuk urusan keagamaan). Di samping hukum syari’at diadakan juga hukum sekuler. Yang di bawah Syaikh Al-Islam hanya hukum syari’at. Hukum sekuler diserahkan kepada Dewan Perancang Hukum. Tahun 1838 dikeluarkan ketentuan tentang kewajiban hakim dan pegawai Negara dan prosedur jika melalaikan kewajibannya, juga hukum terhadap perbuatan korupsi.
5.      Memerintahkan supaya anak sampai umur dewasa tidak dihalangi masuk madrasah. Merubah kurikulum madrasah dengan menambahkan pengetahuan-pengetahuan umum di dalamnya. Mendirikan sekolah pengetahuan umum, Mekteb-i Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) dan mekteb-i Ulum-u Edebiye (sekolah Sastra) dimana siswa-siswa berasal dari madrasah bermutu tinggi dan diajarkan bahasa Prancis, ilmu bumi, ilmu ukur, sejarah, ilmu politik di dalam pelajarannya. Selanjutnya mendirikan Sekolah Militer, Sekolah Teknik, Sekolah Kedokteran, dan Pembedahan. Mengirim siswa sekolah ke Eropa, yang setelah kembali membawa pengaruh ide-ide baru di Kerajaan Usmani.

II.    TANZIMAT
Tanzimat diadakan sebagai kelanjutan usaha-usaha yang dijalankan Sultan Mahmud II. Tanzimat berasal dari Bahasa arab yang berarti mengatur, menyusun, memperbaiki. Di zaman ini diadakan banyak peraturan dan undang-undang baru. Tokoh utama pembaharuan zaman Tanzimat adalah Mustafa Rasyid Pasya. Ia lahir di Istambul tahun 1800 dan mulanya mengikuti pendidikan di madrasah. Kemudian ia menjadi pegawai pemerintah. Tahun 1834 dikirim sebagai Duta Besar di Paris sehingga menguasai bahasa Prancis dan mengenal ide-ide baru yang dilahirkan Revolusi Prancis. Ia juga menjadi Duta Besar di Negara-negara lain. Lalu diangkat menjadi Menteri Luar Negeri di tahun 1839 dan selanjutnya menjadi Perdana Menteri. Menurut pendapatnya, kemajuan Eropa dihasilkan oleh kemajuan iptek, juga toleransi beragama dan kemampuan orang Eropa melepaskan diri dari ikatan-ikatan agama. Antara peradaban Eroba lama dan baru ada hubungan yang tidak terputus.
Selain Mustafa Rasyid Pasya (1800—M) dan Mustafa Sami, Shadiq Rif’at (1807—M) merupakan figur terkemuka yang menyerukan perlunya jaminan hak-hak asasi bagi warga negara di samping keharusan pemerintah untuk bersikap demokratis dan tidak korupi agar tercipta kemakmuran dan kemajuan.

III.       USMANI MUDA
Ide-ide pembaharuan Tanzimat selanjutnya diusung oleh gerakan Usmani Muda yang kritis terhadap absolutisme kekuasaan kerajaan Turki dengan tokohnya: Ziya Pasya (1825—M) dan Namik Kemal (1840-1888 M). Gerakan pada puncaknya bermaksud menumbangkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid yang berakhir kegagalan. Sebab-sebab kegagalannya antara lain:
1.      Ide yang diusungnya tidak sepenuhnya terpahami oleh kalangan istana;
2.      Gerakannya tidak memiliki asas dukungan yang cukup dari kalangan menengah yang bisa menjembataninya berhubungan dengan kalangan lapisan bawah. Jadi cenderung bersifat elitis dan eksklusif;
3.      Tidak adanya kekuatan yang cukup untuk menandingi pilar-pilar kekuasaan Sultan.

IV.       TURKI MUDA
Dengan semakin absolutnya kediktatoran Sultan, memicu munculnya kaum oposan dari beragam kalangan. Salah satunya adalah gerakan Turki Muda di bawah kepemimpinan Ahmed Riza, Mehmed Murad dan Pangeran Sihabuddin. Dari ketiga tokoh yang telah akrab bersentuhan dengan ide-ide Barat ini lahir ide-ide rekonstruksi Turki menjadi negara konstitusional dengan struktur yang terdesentralisasi. Jalur pendidikan tetap menjadi prioritas sebagai instrumen perubahan yang vital. Pemuka Turki Muda tersebut kemudian bergabung bersama kalangan militer dan elemen lainnya dalam kelompok Persatuan dan Kemajuan (Ittihad ve Terekki) yang menginisiasi pemberontakan tahun 1908 M.
Sultan Abdul Hamid akhirnya menerima tuntutan untuk mengadakan pemilu untuk membentuk parlemen yang kemudian diketuai oleh Ahmed Riza. Peristiwa politik tersebut mempengaruhi stabilitas negara, dengan tanpa dukungan dari kelompok ulama konservatif dan tarekat Bektasyi yang berpengaruh, maka Sultan Mehmed V akhirnya naik ke tampuk kekuasaan. Pemilu selanjutnya diadakan kembali tahun 1912 M yang dimenangkan oleh kelompok Ittihad ve Terekki. Kekuasaan selanjutnya dipegang oleh wakil dari kalangan militer di bawah Enver Pasya, Jemal Pasya, dan Talat Pasya. Modernisasi Turki berlangsung kembali di segala aspeknya.

V.          TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN
Dari sejarah pembaharuan Turki selanjutnya didapati tiga orientasi gerakan yang berbeda:
1.      Tradisionalis, yang kukuh dengan ide Islamisme dan perlu tegaknya pemerintahan Islam. Tokoh utamanya adalah Mehmed Akif (1870-1938 M),
2.      Nasionalis, yang mengembangkan ide pan-Turkisme yang bercita-cita tegaknya negara Turki yang memiliki identitas kultural otentik yang khas dan berbeda dari masyarakat lainnya. Tokoh sayap gerakan ini adalah Zia Gokalp (1875-1924 M),
3.       “Modernis”, yang bereaksi terhadap kelompok tradisionalis dengan mengusung Islam rasional yang akrab dengan ide-ide Barat. Mereka menyerukan perlunya masyarakat Turki mengambil pola Barat bagi kemajuan negerinya.
Dalam banyak hal ketiga aliran ini memiliki perbedaan pandangan yang khas. Dalam soal institusi kenegaraan misalnya, kaum tradisionalis melihat perlunya negara Islam yang menerapkan hukum-hukum Tuhan. Kaum modernis justru menganjurkan pemisahan antara agama dan negara. Sementara kaum nasionalis lebih melihat pada urgensitas langkah yang dapat mereduksi peran mahkamah syari’ah di bawah Syaikh al-Islam yang terlampau berlebihan.
Dalam bidang ekonomi, kaum modernis menganjurkan adopsi sistem kapitalisme dan liberalisme yang dikecam oleh kaum tradisionalis sebagai sistem yang sama buruknya dengan sosialisme dan komunisme. Khusus terkait bunga bank, kaum nasionalis tidak sepakat dengan kaum tradisionalis tentang keharamannya. Menurut mereka, yang diharamkan oleh al-Qur’an adalah bunga dalam transaksi jual-beli uang, bukan bunga bank dari menyewakan atau meminjamkan uang.
Sementara di bidang pendidikan, kaum modernis menuntut kebebasan pendidikan dan mimbar akademik dengan memasukkan materi-materi filsafat, logika dan pengetahuan Barat lainnya. Sisi lain, kaum tradisionalis yang takut erosi terhadap identitas Islam karena pengaruh ilmu-ilmu Barat cenderung mempertahankan sistem pendidikan madrasah. Disini kaum nasionalis lebih berkeinginan membangun sistem pendidikan yang berakar dari nilai-nilai kultural yang asli dari bangsa Turki.
Khusus mengenai masalah perempuan, kalangan modernis menyerukan ide-ide persamaan hal termasuk menyerang “kerudung” sebagai simbol yang memasung perempuan. Pemahaman ini jelas ditentang keras oleh kalangan tradisionalis. Adapun kaum nasionalis tampaknya berpihak pada pemikiran atas perlunya partisipasi publik bagi perempuan di bidang sosial maupun ekonomi. Soal poligami, kaum nasionalis menyerukan penghapusannya.

VI.  MUSTAFA KEMAL ATATURK
Daripada lebel seorang inspirator berdirinya republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk sebenarnya lebih dikenal sebagai tokoh penggerak berdirinya sebuah rezim republik sekuler Turki. Dari perjuangannya lah, negara Turki yang pernah menjadi jantung pemerintahan imperium terakhir ummat Islam ini mampu berdiri kokoh sebagai sebuah negara merdeka yang berdiri dan diakui kedaulatannya secara internasional setelah Perang Dunia I.
Meski demikian, keberhasilan mendirikan sebuah negara Turki yang merdeka tidak serta merta menjadikan negara bekas pemerintahan dinasti Islam ini berubah seratus persen menjadi sekuler. Lika - liku gerakan pembaruan ( sekularisasi ) Turki yang dilakoni oleh Mustafa Kemal terekam dalam tindakan rezim pemerintahannya yang diktator. Sehingga, proses perubahan Turki menjadi sebuah negara yang bercorak modern adalah suatu metamorphosis yang sangat berbeda dari corak tradisi dan nilai-nilai budaya masyarakat Turki yang hampir seluruhnya Islam.
Gerakan pembaruan Turki Mustafa Kemal Ataturk dimulai dengan penghapusan Kesultanan Usmani pada tahun 1923 dan penghapusan khilafah pada tahun 1924. Lembaga wakaf dihapuskan dan dikuasakan kepada kantor urusan agama. Pada tahun 1925 beberapa thariqat sufi dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dihancurkan. Pada tahun 1927 pemakaian tarbus dilarang. Pada tahun 1928 diberlakukan tulisan latin menggantikan tulisan Arab, dan dimulai upaya memurnikan bahasa Turki dari muatan bahasa Arab dan Persi. Pada tahun 1935 seluruh warga Turki diharuskan menggunakan nama kecil sebagaimana berlaku pada pola nama Barat.
Sedangkan menurut Ajid Thohir, gerakan pembaruan Turki Mustafa Kemal tergambar dalam ideologi kemalisme yang mencakup prinsip-prinsip : republikanisme, nasionalisme, populisme, etatisme, sekularisme, dan revolusionisme. Dalam lapangan agama, Mustafa Kemal membuat sejumlah kebijakan, seperti pada tahun 1928, ia memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar ke dalam mesjid. Orang shalat dengan menggunakan sepatunya, menggunakan bahasa Turki dalam sholatnya. Dan untuk membuat sholat di masjid itu indah, mudah untuk mendapat inspirasi dan memiliki nilai spiritual, maka mesjid perlu melatih para musikus. Kebutuhan ini penting bagi kaum modern dengan meletakkan alat musik barat ke dalam mesjid.
Berikut beberapa kebijakan yang dibuat dalam undang-undang pada era rezim Mustafa Kemal adalah :
  1. Undang - undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan, tanggal 3 Maret 1924;
  2. Undang - undang tentang kopiyah, tanggal 1925;
  3. Undang - undang tentang pemberhentian petugas jemaah dan makam, penghapusan lembaga pemakaman, tanggal 30 November 1925;
  4. Peraturan sipil tentang perkawinan, tanggal 17 Februari 1926;
  5. Undang - undang penggunaan huruf latin untuk abjad Turki dan penghapusan tulisan Arab, tanggal 1 November 1928; dan
  6. Undang - undang tentang larangan menggunakan pakaian asli, tanggal 1934.

Pada Maret 1924 terjadilah penghapusan wilayah. Karena tidak puas Ataturk melanjutkan wasiat majikannya. Maka pada tahun 1925 keluarlah peraturan yang melarang berbusana islami bagi laki-laki dan perempuan, merubah salam “assalamu’alaikum” dengan anggukan kepala.
Pada tahun 1928 keluar keputusan tentang penghapusan pelajaran agama, merubah bacaan al-qur’an dan azan dengan bahasa Turki, mengganti huruf arab dengan latin, menyamakan hak waris antara laki-laki dengan wanita. Selain itu ada pula beberapa pembaharuan yang ia lakukan diantaranya :
·         Membolehkan lelaki memakai celana panjang dengan syarat pakai tie dan topi (sesuai dengan kehendak barat) .
·         Beliau pernah menegaskan bahwa “negara tidak akan maju kalau rakyatnya tidak cenderung kepada pakaian modern”
·         Mengarahkan Al-Quran dicetak dalam bahasa Turki .
·         Menukar azan ke dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan membuang unsur-unsur Arab dan Parsi.
·         Satu ucapan beliau di bandar Belikesir di mana beliau dengan terang-terangannya mengatakan bahawa agama harus dipisahkan dengan urusan harian dan perlu dihapuskan untuk kemajuan.
·         Agama Islam juga di buang sebagai Agama resmi negara.
·         Mengubah undang-undang perkahwinan berdaftar berdasarkan undang-undang barat.
·         Menukar Masjid Ayasophia kepada museum, ada sebagian masjid dijadikan gereja.
·         Membatalkan undang-undang waris,faraid secara Islam .
·         Menghapus penggunaan kalendar Islam dan menukarkan huruf Arab kepada huruf Latin.
Selain itu, banyak juga pembaharuan yang dilakukan oleh Mustafa Kamal dalam menjalankan pemerintahan di Turki, antara lain seperti dalam sidang Majlis Agung Nasional tahun 1920, ia menjadi Ketia Majlis dan hasil dari sidang tersebut antara lain :
Kekuasaan tertinggi terletak ditangan rakyat Turki.
Majlis Agung nasional merupakan perwakilan rakyat tertinggi.
Majlis Agung Nasional berfungsi sebagai badan legislative dan eksekutif.
Majlis Negara yang anggotanya dipilih dari Majlis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintahan.
Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai presiden pertama Turki. Namun ambisinya untuk membubarkan khilafah yang telah terkorupsi terintangi. Ia dianggap murtad, dan rakyat mendukung Sultan Abdul Mejid II, serta berusaha mengembalikan kekuasaannya. Ancaman ini tak menyurutkan langkah Mustafa Kemal Pasha. Malahan, ia menyerang balik dengan taktik politik dan pemikirannya yang menyebut bahwa penentang sistem republik ialah pengkhianat bangsa dan ia melakukan teror untuk mempertahankan sistem pemerintahannya. Kholifah digambarkan sebagai sekutu asing yang harus dienyahkan. Setelah suasana negara kondusif, Mustafa Kemal Pasha mengadakan sidang Dewan Perwakilan Nasional. Tepat 3 Maret 1924 M, ia memecat kholifah, membubarkan sistem khilafah, dan menghapuskan sistem Islam dari negara. Hal ini dianggap sebagai titik klimaks revolusi Mustafa Kemal Pasha.
Gerakan sekularisasi Turki oleh rezim Mustafa Kemal berakhir seiring dengan wafatnya Mustafa Kemal pada tahun 1938. Sungguhpun demikian, sepeninggal Mustafa Kemal Ataturk, posisi presiden Turki digantikan oleh Ismet Inonu, seorang kolega yang sangat setia kepadanya. Dengan demikian, proses sekukarisasi terus berjalan di Turki. Hanya saja, pergantian tampuk pimpinan dalam rezim pemerintahan ini memberikan peluang bagi konsepsi sistem politik baru bagi negara Turki. Konsepsi politik baru ini terjadi setelah Perang Dunia II, khususnya pada tahun 1946, yang atas campur tangan pemerintah Amerika Serikat ketika itu yang berusaha mengurangi pengaruh sistem paternalistik dan lebih cenderung menginginkan sistem multi partai. Kondisi ini membuka jalan bagi terbentuknya partai Demokrat ( Democrat Party ) di Republik Turki.
Dalam sistem politik multi partai inilah, akhirnya pengaruh Partai Republik yang pernah dipimpin oleh Mustafa Kemal, cenderung berkurang. Kecenderungan apresiasi masyarakat Turki terhadap Partai Demokrat lebih didasarkan oleh sikap politik partai ini yang mengusung opini tentang orientasi keagamaan baru yang berbeda daripada orientasi keagamaan di masa rezim Mustafa Kemal bersama Partai Republik-nya.
Mustapa Kamal merupakan salah satu tokoh pembaharu dan pemikir di Turki. Memulai karir dibidang militer sampia akhirnya ia terjun di kancah politik dengan mengusung Gerakan Nasionalisme dan Westernisme. Tujuan utamanya ialah untuk merubah wajah Turki kepada kemodern-an seperti Bangsa Barat. Hal ini ia lakukan ketika ia memulai karir di kancah politik, sampai membentuk parlemen dan terpilih menjadi Presiden Turki yang pertama. Ada banyak sekali pembaharuan yang telah dilakukan oleh Mustapa Kamal attaturk dalam merubah Turki dari system pemerintahan Kerajaan kepada Turki modern yang bersiste Republik. Selain itu, beliau juga banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran yang diadopsi dari pemikiran Nasionalisme arab dan pemikiran Barat untuk meruibah wajah Turki menjadi modern dan maju.

KESIMPULAN
Kesadaran akan kelemahan dan kemunduran ummat Islam timbul pada diri peminpin-pemimpin setelah adanya kontak langsung dengan Barat di abad ke-18 dan abad ke-19 yang lalu. Adanya kontak itu membuat mereka membandingkan antara dunia Islam yang sedang menurun dengan dunia Barat yang sedang menaik. Keadaan ini membuat pemimpin menyelidiki sebab-sebab kemunduran dan kelemahan umat muslim dan selanjutnya memikirkan jalan yang ditempuh untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan.
Sebab terpenting kemunduran adalah Islam yang dianut dan diamalkan umat bukan lagi islam yang sebenarnya. Ke dalam Islam telah masuk ajaran dan praktik yang berasal dari luar. Bid’ah yang tidak menguntungkan telah banyak masuk dalam Islam. Sehingga untuk keluar dari keterpurukan dan kelemahan Islam adalah kembali kepada ajara Al-Quran dan As-Sunnah yang benar seperti pada zaman Rasulullah SAW.

DAFTAR PUSTAKA

Dhabith Tarki Sabiq. 2008. Kamal Attaturk, Pengusung Sekularisme dan Penghancur Khilafah Islamiyah. Senayan Publishing. Jakarta.
Dr. Badri Yatim, MA. Sejarah Peradaban Islam. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1993.
http://www.muslim-power. catch.com/mustafa_kamal.htm
http://www.sinaimesir.com/pilih=lihat&id=72
http://en.wikipedia.org/wiki/Ottoman_Empire
http://madufm.multiply.com/journal/item/RUNTUHNYA_KILAFAH_ISLAM_OLEH_MUSTOFA_KEMAL_FASA
Syekh Taqiyuddin An-Nabhani. Nidlamul Hukmi Fil Islami. Terjemahan Drs. Muhammad Maghfur Wahid. Penerbit Darul Umat.
www.khilafah.net
Nasution, Harun. 1975. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.


TUGAS KULIAH Makul Kemuhammadiyahan----FH UMY

1.      Risma Puspa Respati            (20100610007)
2.      Kurnia Siwi Hastuti               (20100610034)
3.      Melda Meilani Sahubawa     (20100610044)
4.      Gunadi                                 (20100610003)
28 Februari 2011

Pelita yang Terabaikan

DRAMA

BABAK I

Pagi yang cerah disinari cahaya matahari yang mulai muncul dari ufuk timur tampak menyilaukan mata. Dedaunan bergoyang diterpa semilir angin pagi dan bergeliat untuk sekedar meminta uluran cahaya sang mentari. Burung – burung membuka matanya sambil mengibaskan sayap. Puluhan prenjak di atas pohon SMA Anti Mo 2 bernyanyi riang menyambut hari yang cerah serta menanti kedatangan siswa – siswi yang akan mencari pengetahuan. “Ngiiik...”, suara pintu gerbang berbunyi. Pintu itu dibuka oleh sesosok lelaki separuh baya berkulit hitam. Matanya menyiratkan tekad kuat untuk memajukan anak bangsa.
Pukul 07.30......  
Bel panjang menggema seantero SMA Anti Mo 2. Seorang yang membuka pintu gerbang pagi tadi ditemani Mrs. Angel, kepala sekolah, membuka pintu kelas XII 3B dan....
Kepsek: (kaget) Sungguh, memalukan! Memang tak pernah berubah!
PJ        : Memangnya kenapa Bu?
Kepsek            : Coba Bapak lihat! Belum ada satu orang pun anak XII 3B...
PJ        : Ya, ya saya mengerti Bu. Mungkin ada sesuatu hal yang membuat mereka belum datang pagi ini. Apa kita tunggu saja Bu?
Kepsek            : Tapi, ini setiap hari, tidak hanya hari ini Pak! (ngelus dada)
PJ        : Baiklah. Mungkin saya bisa merubah kebiasaan mereka Bu.
Kepsek: Semoga niat Bapak, e.. bisa terlaksana. Amin.. .
Lima belas menit kemudian... Siswa – siswi kelas XII 3B memasuki kelas tanpa rasa bersalah dan langsung menduduki kursi masing – masing.
Kepsek: (menggelengkan kepala) Langsung saja, ini Bapak Jemari, guru bidang studi Matematika sekaligus wali kelas kalian yang baru. Ibu harap kalian bisa mengikuti pelajaran Bapak Jemari dengan baik. Silahkan Pak Je, saya kembali ke kantor dulu...
PJ        : Baik Bu, terima kasih. (PJ mengantar Mrs. Angel sampai pintu).
            (Anak- anak tidak menghiraukan perkenalan Pak Jemari, mereka tetap asyik dengan aktivitasnya masing – masing)
PJ        : Selamat pagi anak – anak....!! (Suasana hening)
PJ        : Selamat pagi anak – anak....!!! (Suasana tetap hening. Tetapi Pak Jemari tidak pantang menyerah untuk memberikan salam kepada anak – anak didiknya yang baru)
PJ        : Selamat pagi anak – anak....!!!!
Seluruh siswa: Pagiii.. pagiii...!!1 (dengan nada tidak kompak)
PJ        : Anak – anak, untuk lebih mengenal kalian, Bapak akan mengabsen kalian satu per satu. Barby Beb, Johanna Kepler, Levly Lovely Lonely, dan Ninananininanana... (siswa mengacungkan jari dan berkata “ya ada”, namun tanpa memandang ke arah gurunya yang baru)
Kemudian Pak Jemari memulai pelajarannya dengan menulis materi di papan tulis sambil menerangkan, akan tetapi tidak ada siswa yang tidak menghiraukannya.
PJ        : Anak – anak, apakah ada pertanyaan?
Bel tanda istirahat terdengar nyaring, anak – anak melangkahkan kaki keluar kelas.
Lima belas menit kemudian....
Bel masuk memekakkan telinga dan aktivitas belajar mengajar kembali dimulai. Namun, keadaan tidaklah berbeda, anak – anak tetap tidak peduli dengan apa yang dilakukan gurunya, Pak Jemari. Keadaan itu berlangsung hingga bel pulang sekolah terdengar begitu indah.

BABAK II

Satu minggu telah berlalu, Pak Jemari tetap mengajar dengan sabar.
PJ        : Pagi anak – anak..!! Bagaimana liburan kalian hari Minggu kemarin? Apakah menyenangkan? (dengan tersenyum)
Ain      : Apa urusan Anda tanya urusan pribadi kami, hah?!!
Ely       : Nggak usah sok peduli deh!!!
PJ        : Ya maaf, maaf kalau bapak tidak boleh tahu urusan kalian, bapak minta maaf.. Baiklah, pelajaran kita teruskan saja.
Sepuluh menit kemudian....
PJ        : Jo, apakah kamu sudah jelas atau apa ada yang ingin ditanyakan?
Jo         : (menatap tajam mata Pak Je, berdiri sambil menggebrak meja) Anda melecehkan saya?! Tanpa penjelasan Anda pun saya sudah lebih tahu daripada Anda!
Barby  : Iiih ngapain sih ribut terus! Udah dong, diem ah.
Jo         : Loe diem ya! Gue nggak ada urusan sama Loe! (sambil menggebrak meja)
Dengan gebrakan meja yang dilakukan Jo membuat penyakit asma Pak Je kambuh..
PJ        : ...... (asma, memegang dada, hampir pingsan)
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Pak Je terjatuh dan pingsan. Anak – anak keluar kelas tanpa peduli pada gurunya.
Satu jam kemudian.... Pak Bin, OB SMA Anti Mo 2, menemukan Pak Je tergeletak di lantai....
Pak Bin: Astaghfirullah, Pak Je..!! (mengambil air lalu berlari ke arah Pak Je dan memercikkan air ke wajah Pak Je).
Pak Je terbangun dan kepalanya terasa pusing....
PJ        : Saya di mana?
Pak Bin: Bapak di kelas XII 3B, tadi Bapak pingsan.
PJ        : Pak, dada saya terasa sakit sekali...
Pak Bin: Mari Pak saya antar ke ruang guru...
Mereka berjalan ke ruang guru. Setelah setengah jam beristirahat, Pak Je merasa sudah lebih sehat. Lalu Pak Je memutuskan untuk pulang. Pak Bin mengantar sampai pintu gerbang.

BABAK III

Selama lima hari Pak Je tidak masuk untuk mengajar. Kelas pun terasa sepi.
Barby  : Wah, sepi ya, nggak ada guru yang gokil.
Ely       : Siapa?
Barby  : Siapa lagi kalau bukan Pak Jemari!
Ely       : Ooh.
Ain      : Tapi malah asyik kan nggak ada guru yang sok ikut campur urusan kita.
Semuanya diam. Barby dan Ain duduk termenung sambil sesekali bayangan Pak Je melintasi pikiran mereka.
Barby  : (berkata lirih) Wah, kasian juga ya Pak Je. Dah tua, sakit – sakitan, tapi masih sabar ngajar kita.
Ain      : Eh, apa kamu bilang.
Barby  : E nggak ada apa – apa kok.
Ain      : Dah deh, nggak usah bohong. Bilang aja aku nggak kan marah kok.
Barby  : (ragu) E.. em.. ehm.., itu.. itu soal Pak Je.
Ain      : Pak Je, emang kenapa Pak Je?
Barby  :Eh, aku kepikiran beliau. Beliau itu kan sudah tua, sakit – sakitan lagi. Aku jadi merasa bersalah nggak nolongin dia kemarin.
Ain      : O.. Aku juga sempat kepikiran Pak Je sih.
Mereka diam sejenak.....
Barby  : Ain, gimana kalau kita jenguk Pak Je?
Ain      : Apa? Jenguk Pak Je! Serius kamu? (dengan nada berbisik dan melirik ke arah Joe dan Ely) Entar kalau Jo sama Ely marah sam kita gimana?
Barby  : enggak ah, nggak usah takut, niat kita kan baik!!
Ain      : Hmm deh (menganggukkan kepala)
Bel pulang telah terdengar, siswa kelas XII 3B keluar kelas, lalu pulang ke rumah masing – masing, kecuali Barby dan Ain. Tanpa sepengetahuan Ely dan Joe mereka berdua menuju ke ruang TU, menanyakan alamat Pak Je. Setelah mendapat informasi yang dapat dipercaya, Ain dan Barby menuju ke rumah Pak Je.
Keesokan harinya di kelas XII 3B.....
Hari itu Pak Je sudah berangkat. Beliau merasa sudah sehat dan siap menjalankan kewajibannya sebagai seorang guru.
Pak Je  : Anak – anak, gimana tugas yang bapak beriakan minggu lalu?
Ain      : Sudah Pak!
Ely       : Idiiih, beladak banget Loe! Sejak kapan jadi rajin kayak gitu, mau nyaingin gue?!
Barby  : Diem ya Ely, kami emang anak rajin, weekk!!
Jo         : Udah, udah! Berisik!
Pak Je  : Iya, sudah .. sudah Nak! Bagaimana dengan tugas kamu Jo?
Jo         : Aku? (menunjuk dirinya sendiri)
Pak Je  : Bagaimana dengan tugas kamu? Bapak yakin kamu sudah mengerjakan! (memandang Jo sambil tersenyum)
Jo         : Saya nggak minat sama tugas Bapak! Low level! Anak TK pun bisa mengerjakan!!
Ain      : Jo, jaga mulut kamu!!
Ely       : Ain, Barby, gue perhatiin, dari tadi sikap kalian tu aneh! Sok baik! Ada apa sih sebenernya?
Jo         : Dipelet kali sama tuh guru!
Barby  : Jo, kamu keterlaluan tauk!! (melangkah maju hampir menarik rambut Jo)
Suasana kelas XII 3B tidak karuan... Pak Je berusaha menenangkan mereka.
Pak Je  : Anak  - anak, sudahlah..! Bapak hari ini tidak bisa mengajar kalian seperti biasa. Bapak ada tugas membimbing Jo yang akan mengikuti Olimpiade Matematika. Coba sekarang kalian buka buku paket halaman 220, kerjakan latihan itu, dan bapak harap kalian tidak ramai! Mari, Jo, ikut bapak....
Pak Je dan Jo meninggalkan kelas dan menuju ke kantor guru...
Pak Je  : (menyerahkan sebendel kertas) Ini Jo, materi yang harus kamu pelajari untuk olimpiade.
Jo         : (menarik kertas dengan keras) Mana!
Pak Je  : Kamu pelajari dulu ya, nanti kalau ada yang kurang jelas, bisa ditanyain ke bapak.
Jo         : Alaaah... ngapain gue tanya ama Loe! Tambah bingung  aja gue tanya ama Loe!! (sambil membolak – balik kertas soal dan tidak memandang Pak Je)
Pak Je  : Ya sudah, kalu begitu selamat belajar dan bersemangatlah! (sambil menepuk bahu Jo)
Jo         : Aaah..(menghindar dari Pak Je)
Kemudian Jo meninggalkan Pak Je...
Tibalah hari pelaksanaan Olimpiade Matematika. Jo berlaga dengan didampingi Pak Je, namun beliau hanya bisa berdoa. Ketika mengerjakan, Jo tampak sangat menguras keringat. Dan akhirnya tiba juga waktu pengumuman siapa saja yang berhak mewakili Jogja dalam OSN. Dan sayangnya, Jo belum mendapat kesempatan itu. Ia terpaut 0,5 poin dari posisi ketiga.
Jo         : (melihat hasil penilaian) Akhhh! Gila! Nyebelin! Pasti ni jurinya salah itung! (menyobek kertas pengumuman penilaian)
Pak Je  : (datang menghampiri Jo) Setiap kompetisi itu pasti ada kemenangan dan kekalahan.
Jo         : Ya nggak bisa gitu dong Pak! Sebelum sebelumnya aku pasti menang kalau ikut lomba kayak ginian. Tadi tu aku dah yakin kalau aku pasti menang Pak!
Pak Je  : Kamu harus sabar. Terima semua ini dengan kesabarab hati. Ada kalanya kita berada di atas dan ada waktunya pula kita harus di bawah. Masih banyak kesempatan yang lain.
Jo diam tak bicara sepatah katapun....
Pak Je  : Ingat Jo, setiap usaha seseorang pasti tidak akan terlepas dari bantuan orang lain karena manusia itu adalah makhluk sosial, tidak bisa selalu berdiri sendiri. Dan manusia juga tak tahu rencana Tuhan, jadi pasti itu yang terbaik untukmu.
Jo beranjak dari tempat duduknya seolah mengiyakan apa yang dituturkan gurunya. Jo pun meninggalkan Pak Je sendirian.
Setelah sampai di rumah...
Jo         : (duduk di kursi sambil termenung) Benar juga kata Pak Je, tapi... tapi aku masih nggak percaya kalau aku kalah!
Tiga menit kemudian....
Jo         : Hah, ya sudahlah tak apa. Toh piala dan piagam di rumah dah cukup bagiku dan lagi, Pak Je itu baik juga ya... Besok aku mau berterima kasih ah sama Pak Je!

BABAK IV

Kelas XII 3B hari ini tak seperti biasa, bahkan bisa dibilang luar biasa. Sebelum bel masuk semua siswa termasuk Jo sudah duduk.
Pak Je: Pagi anak – anak!!!
Semua siswa: Pagi Pak Jemari!!!
Pak Je  : Sepertinya ada yang lain hari ini. Ada apa kok wajah kalian berseri – seri....?
Semua siswa: Biasa aja Pak!
Pak Je  : Ya sudah.
Ain      : (berbisik pada Barby) kayaknya Jo nggak seperti biasa ya...
Barby  : Maksud Loh? Emang gimana ta?
Ain      : Ya, beda aja gitu. Biasanya kan Jo nggak pernah jawab salamnya Pak Je, tapi sekarang dia jawab.
Barby  : Eh, iya ya, kenapa ya?
Ain      : Kesambet setan kali ya?!
Barby  : Setan? Iya paling! Ha.. ha.. ha ..ha...
Pak Je  : Mari anak – anak kita mulai pelajarannya.
Teeet.. teeeet....teeeet.....
Pak Je  : Ya sudah anak – anak, sekarang waktunya istirahat, sampai jumpa anak – anak!
Ain, Barby, dan Jo keluar menuju kantin....
Jo         : (mendekati Barby dan Ain) Hai Beb! Hai Ain...!
Barby dan Ain: (memandang Jo dengan heran)
Jo         : Boleh gabung nggak?
Barby  : Gabung? Nggak salah Loe?
Jo         : Enggak. Boleh kan?
Ain      : Oh, boleh kok! Silahkan...
Barby  : Ain! (memandang Ain dengan kesal)
Jo         : E.. Eh, gini, gue mau ngomong.
Barby  : Ya udah cepetan!!
Jo         : Aku mau minta maaf ma kalian....
Barby  : Apa ??? Minta maaf?! Nggak salah denger gue?
Jo         : Enggak. Bener gue mau minta maaf ma kalian....
Ain      : (sambil mengunyah makanan) Ehm.. m... nggak apa kok, gue maafin Loe Jo.
Barby  : Hiiiih ain! Gimana sih Loe!
Ain      : Apa salahnya Beeeb maafin temen kita sendiri?
Jo         : Ya udah kalau gitu.. (pergi dan berlalu)
Ain      : Lho.. lhoh... lhoo.. (melangkah bermaksud mengejar Jo, tapi tangannya ditarik oleh Barby)
Barby  : Heeh, ngapain Loe! Gitu aja Loe kejar, mending kita makan dulu!
Ain      : (wajah pasrah) huuuft...!!!
Bel masuk berbunyi....
Sepanjang perjalanan menuju ke kelas, Ain terus – menerus menceramahi Barby kalau Jo itu tidak bersalah dan mereka harus menerima permohonan maaf Jo. Sementara itu jo masih mencari Pak Je. Dan ternyata, Pak Je masih di perpus, sedang membaca koran.
Jo         : Permisi Pak... (menarik kursi dan duduk)
Pak Je  : Ya Jo. (menutup koran)
Jo         : Boleh ganggu sebentar...
Pak Je  : Iya, ada apa Jo?
Jo         : Gini Pak, ........................ (menundukkan kepala) Jo mau minta maaf....
Pak Je  : Minta maf soal apa ya Jo?
Jo         : Bapak kan tahu, Jo sering cuek sama pelajarannya Bapak, pokoknya banyaklah kesalahan Jo.. Dan di sini Jo mau minta maaf sama Bapak....
Pak Je  : Oh, masalah itu. Iya bapak maafkan.
Jo         : Bener Pak?! (dengan wajah berbinar, menjabat tangan Pak Je) Makasih Pak! Kalau begitu, Jo permisi.... (berdiri, membenahkan kursi, dan berlalu dari ruang perpus)
Pak Je  : Iya silahkan... (melanjutkan membaca koran)

BABAK V

Keesokan hari di SMA Anti Mo 2... Suasana kelas XII 3B terlihat ramai, terkecuali dengan Ely. Dia heran melihat Jo, Ain, dan Barby bercanda bersama. Ely pun mencoba mendekati Jo dan berusaha menarik tangannya...
Ely       : (dengan berbisik) Jo, kamu kenapa sih??! Aku lihatin tingkahmu gimana gitu, aneh tahu!!
Jo         : Aneh kenapa? Biasa aja tuh!
Ely       : Jo, gitu kamu sama aku, hah?! Mana janjinya, omong kosong kamu!!
Jo         : Eh, Ely, asal kamu tahu ya, mereka tuh bener, dan kita yang salah!! Aku sadar karena mereka!
Ely       : Mereka kenapa? Mereka sok tahu! Sok baik!
Ain dan Barby pun mendekati mereka...
Ain      : Ada apa ini?
Ely dan Jo saling menatap sinis...
Ely       : Ngapain Loe ikut campur! Aku cuma butuh ngomong sama Jo! Bukan sama kalian, ngerti?!!
Barby  : Ely!! Jo nggak salah!! Kamu tuh yang salah!!! (sambil nunjuk ke wajah Ely)
Ely       : Eh, jangan nunjuk – nunjuk ya!!
Jo         : Denger ya Ely! (sambil memaksa Ely duduk) Gini Ely, coba kamu pikir, tiap hari Pak Je ngajar kita penuh kesabaran, tapi apa balasan kita, hah?! Beliau bak pelita yang terabaikan!! Nggak seharusnya kita seperti itu! Asal kamu tahu El... Aku sadar berkat mereka berdua!!!
Suasana hening....
Ain      : Bener kata Jo, El. Kemarin Jo baru aja minta maaf sama Pak Je.
Barby  : Iya. Kita harap kamu juga minta maaf sama Pak Je!
Ely       : Enggaaakk!!!!
Jo         : Ely, di mana hati kamu!! (emosi)
Emosi Jo semakin meledak. Jo pun menarik tangan Ely dan menyeretnya ke ruangan Pak Je, diikuti Ain dan Barby.
Di ruangan Pak Jemari...
Ain      : Tok..tok...tokkk... Permisi...
Pak Je  : Silahkan masuk... e kalian, ada apa Nak?
Ain      : maaf Pak mengganggu...
Pak Je  : Oh, tidak kok, ada apa?
Jo         : Maaf Pak kalau Jo selalu mengganggu aktivitas Bapak.
Barby  : Buruan ah Jo, lama tauk!
Ain      : Ely mau minta maaf atas sikap dia selama ini ke Bapak...
Ely       : Hah? Gue??
Jo         : (membungkam mulut Ely)
Barby  : Iya, Ely mau minta maaf Pak, kami mohon bapak bisa memaafkan...
Pak Je  : (tersenyum) Oh... Berarti masalah sudah kelar kan? Bapak turut bangga. Dengan senang hati Bapak maafkan.
Jo         : Terima kasih Pak! Kami permisi dulu... (dengan terburu – buru keluar ruangan)
Ain      : Akhirnya... masalah selesai....
Barby  : Ely, senyum dong!! Mau gak nih kita mulai persahabatan ini lagi?!
Ely       : (tersenyum)
Jo         : Oke deh, mulai sekarang kita bersahabat dan Pak Je akan selalu menjadi pelita hidup kita...!!!!
Ain dan Barby: Yeee.... Horeee!!!!
Mereka pun berjalan menyusuri koridor sekolah dengan wajah tersenyum....

.............................^_^*****TAMAT*****^_^...............................


Penokohan
  1. Ana Dwi Ambarwati (    ): Levly Lovely Lonely (Ely)
  2. Kurnia Siwi Hastuti   (22): Ninananininanana (Ain)
  3. Malik Hanafi Sofyan (24): Pak Jemari (Pak Je; PJ)
  4. Risa Marlinda            (    ): Barby Beb (Barby)
  5. Sri Karyati                 (3  ): Johanna Kepler (Jo)
Figuran
  1. Agatha Risky                   : Mrs. Angel (Kepala sekolah SMA Anti Mo 2)
  2. Kabul Budi Dwicahyo     : Pak Bin (Office Boy SMA Anti Mo 2)
  3. Christina. W. Cahyani     : Narator.



Naskah Drama dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Berjudul “Pelita yang Terabaikan”
Sebuah drama tentang persahabatan dan dunia pendidikan.





Terima Kasih
^_^



Kelas XI A2 08/09
Mei 2009

TUGAS BHS INDONESIA
SMAN 1 GODEAN